Selasa, 31 Agustus 2010

Berita Malam

Comments
Semalam tidak dapat tidur, memikirkan judul skripsi-ku yang belum tuntas, belum lagi urusan tugas-tugas lainnya, banyak kepentingan yang belum terselesaikan. Akhirnya kucoba hanya berbaring menatap langit-langit kamarku yang semakin sunyi dihinggapi seekor cicak yang bebas melihat dunia ini, dan aman dengan pikiran dan kehidupan. melihat tanpa arti di bayang-bayangi pikiran tugas, akhirnya sumpek dengan panasnya kamar, ku mencoba bangun dari pembaringan menuju depan TV, mudah-mudahan bisa menjadi penghibur otak ini...

Indonesia-ku, kembali diguncang prahara bencana, Gunung Sinabung di Tanah Karo Medan, kembali bergejolak, masyarakat kembali di ungsikan ke tempat aman di bawah tenda-tenda pengungsian, diberikan peralatan apa adanya untuk bertahan hidup sementara ---> sungguh nian cobaan Allah SWT, dalam bulan Ramadhan ini manusia kembali di uji dalam perbuatannya terhadap alam dan perbuatan terhadap sesama makhluk dunia ini.

Hipnotisasi dan perampokan disertai pembunuhan ---> sungguh nian, tanpa ampun merajalela kriminalisasi kehidupan ini, menjerit hidup tidak ada jalan lain untuk menuju kebaikan dalam mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup, tanpa alasan hanya berbuat keji dan munkar.

Jalur mudik (jalan maupun lintasan rel kereta api) sementara diperbaiki menjelang lebaran sudah bisa digunakan ---> negara/pemerintah, tiba waktu tiba akal juga, dimanakah perencanaan pembangunan ini berjalan, koq sudah tiba waktunya baru diperbaiki!!!! kecewa..... akhirnya jalan yang dibuat asal-asalan hanya bisa dipake setahun saja, lebaran mendatang rusak lagi.... begitukah....???

Harga sembako kembali normal, tapi tidak turun dari harga semula ---> weleh-weleh (si komo ^_^), harga hidup pas-pasan dalam merintih kehidupan ini, tidak tahu masyarakat miskin harus berbuat apa tuk bisa menyisikan sebagian duitnya selain untuk sembako dapat juga membeli-kan sebuah sarung dan kopiah, ataupun mukena untuk nanti bisa sholat Ied di lapangan dalam 1 Syawal yang hampir tiba. Sungguh nian tiada ampun kejamnya dunia ini.....

Pembagian sembako kembali ricuh, ada yang terinjak-injak dan pembagian tidak merata.---> masyarakat-ku miskin????, masyarakat-ku pengemis?????, apakah sungguh keji ini dunia??? kemanakah pencaharian hidup orang-orang ni???? sampai-sampai harus berebut sembako seperti harimau yang kelaparan (ironis).... setiap tahun acara ini menjadi ajang saling membunuh antar sesama untuk memperebutkan sekantong beras, supermi, dan minyak goreng.... ini ibadah beramal ato pembunuhan massal??? entah siapa yang harus disalahkan, tapi sungguh MISKIN orang-orang INDONESIA ini???? yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah mampuzzzz.....

aaaahhhhhkkkkkk, kenapa semua masalah hidup Indonesia ini tidak pernah habis, matikan TV-nya deh, bosan liat berita yang tidak pernah digubris pemerintah menyangkut dengan kemiskinan negara ini, entah data statistik apakah masyarakat miskin Indonesia sudah turun belum? atau hanya sebatas turun angka-angkanya namun di lapangan (kolong jembatan, manusia gerobak, pengemis, tuna wisma) masih terus beredar di masyarakat.....

seandainya ku bisa meneliti terhadap beban masyarakat akan kebutuhan hidup keseharian individu dan keluarga ini??? mungkin bisa jadi dapat menjadi suatu masukan dalam pembangunan bangsa ini dalam membentuk masyarakat yang berkarakter dan manusiawi secara adil, merata, dan berkesinambungan. Mungkinkah ini juga sebagai masukan untuk kita agar mari bersama-sama bersatu membantu yang kurang (keadilan sosial bagi seluruh rakyat), terutama di bulan Ramadhan ini, ber-Zakat-lah sesuai kewajiban masing-masing.

sudah saatnya juga local wisdom (kearifan lokal) dari masing-masing daerah disinergiskan, dan masyarakat diharapkan membentuk ketahanan lokal yaitu pengembangan pola pemberdayaan sesuai kebutuhan yang diinginkan, setidaknya 50% dapat tercapai, merupakan suatu indikator pembangunan bangsa yang bermartabat, dan tidak perlu mengemis dan mencuri antar sesama masyarakat itu sendiri. Wallahu 'alam

setidaknya ku bisa tidur dengan nyenyak sambil bermimpi Indonesia-ku.... Merdeka....
Prev Prev Home