Jumat, 10 Maret 2017

Teknik Pencarian PICOT

Comments

Namanya aneh, tapi luar biasa manfaatnya. PI(E)COT adalah singkatan dari Problem, Intervention/Explosure, Comparison, Outcome, Time… sebuah cara bagaimana menelusuri artikel ilmiah yang bisa dikatakan baik, bermutu dan up to date.
Banyak mahasiswa yang jatuh bangun pada awal perkenalan dengan picot, sedikit rempong dan membuat raga membakar energi dalam tubuh tanpa ampun… wow… sadisnya… wkwkwkw (sekedar curhat pemirsa).

Demi kebutuhan Evidence Based Practice yang terdiri dari pengalaman dari tindakan yang sering dilakukan di klinik/ruangan perawatan, artikel/jurnal ilmiah yang relevan dan dapat memberikan manfaat kepada pasien. Maka PICOT diperlukan untuk bagaimana membantu EBP dalam menelusuri sumber ilmiah yang dapat membandingkan antara pengalaman yang terjadi di klinik dan temuan baru yang dapat memberikan dampak positif kepada pasien….

Mari kita berhenti membahas basa-basinya… hehehe…

saya akan mencoba menggunakan Pubmed sebagai tempat mengadu dan mencari teman jurnal-ku…
selain pubmed, banyak arena pencarian yang bisa juga kita gunakan dalam penelusuran artikel ilmiah, yaitu : sciendirect, wiley, scopus, scholar google, proquest, ebscho, perpusnas, dan lain-lain

lalu kenapa menggunakan pubmed?? Yah pokoky bagi saya gampang saja… tugas saudara-I mencari kenapa dan ada apa dengan PUBMED, hahaha…

Sebelum ke Pubmed tentukan dulu komponen PICOT yang akan kita ingin telusuri, kenapa saya katakana demikian, karena kata kunci itu penting dalam pencarian.
Yah namanya kunci… kalau kehilangan, maka anda akan tidak masuk ke kamar (hahaha)… kita akan kehilangan arah pencarian saudara2….  Dan ini contoh saya silahkan interpretasi sendiri …
Belajarlah dari para guru/dosen yang bisa anda timba pengalamanya…. Dan terima kasih kepada pak Saldy Yusuf… yang banyak membantu kami dalam memahami Searching strategy dengan PICOT ini…

ini hanya contoh !!!... 

Komponen
Uraian
Kata Kunci Pencarian
Patient/ Population
Pasien yang mengalami Plebitis
Inflamation, infusion, complication phlebitis
Intervention/ Exposure
Terapi dan Perawatan
Treatment, therapy
Comparation
Alkohol dan Aloe Vera
Alcohol, Aloe vera
Output           
Mengurangi dan Mengatasi Inflamasi
Alleviate, decrease, ease
Time
Sehari, Beberapa Hari
Day, days

Menentukan komponen PICOT
Problem
Intervention
Comparison
Outcome
Time
inflamation
treatment
aloe vera
alleviate
day
infusion plebithis
therapy
alcohol
decrease
days
complication


ease



ayooooo ke pubmed …




Search Strategy


Tahap Pertama :
1.      Pada tampilan depan PubMed, klik Advance


2.      Masukan kata kunci dari komponen PICOT pada builder – kolom index list (1), gunakan filter “title/abstract” (2) dan bolean “OR” (3), setelah itu klik “add to history (4).
Contoh gambar di bawah dilakukan input komponen Comparison (C) yaitu kata kuncinya Aloe Vera dan Alcohol

3.      Hasil terlihat pada History berupa kata pencarian dan jumlah jurnal yang didapat

4.      Dilakukan hal yang sama pada masing-masing komponen  PICOT lainnya.


5.      Apabila kata kunci tidak sesuai dan ingin mengganti kata kunci, dilakukan penghapusan hasil pencarian dengan cara klik pada angka yang ada kolom search di history dan klik Delete from history. Dilakukan kembali prosedur seperti langkah nomor 2 dengan kata kunci yang baru ditentukkan.


Tahap Kedua

1.      Digabungkan hasil pencarian komponen PICOT, dengan mengklik ADD pada kolom add to builder di History, dan secara otomatis hasil pencarian (query) di history akan berpindah ke kolom index list

2. Tidak diubah filter pada tahap kedua, jadi tetap menggunakan All Fields dan bolean AND
3.  Setelah selesai dimasukan semua hasil pencarian pada index list, maka diklik add to history. Hasil pencarian yang ditemukan adalah :

4.  Setelah muncul hasil pencarian, selanjutkan diklik angka pada item found history dan akan merujuk kepada jurnal yang diharapkan sesuai PICOT.


5.  Setelah membaca judul dan abstrak jurnal, dan jurnal tersebut telah dianggap memenuhi unsur Evidence Based Practice dengan PICOT, maka jurnal didownload dengan menggunakan nomor doi pada www.sci-hub.cc  atau pada full text links 

EassyClass

Comments



Pertama kali diperkenalkan oleh dosen kami terkait eassyclass, saya bertanya dalam hatiku, aplikasi apalagi yang dipakai oleh dosen untuk menilai mahasiswa??. Namun ekspektasi saya berubah setelah saya menelusuri lebih jauh tentang pemanfaatannya terhadap proses pembelarajan.
Untuk saat ini saya hanya membahas eassyclass, yang bagi saya adalah pengalaman yang baik terkait hubungan antara dosen dan mahasiswa dengan pemanfaatan informasi tekonologi terkini.


Pada eassyclass kita dapat berperan sebagai dosen ataupun mahasiswa, namun kali ini saya hanya membahas terkait saya sebagai mahasiswa. Hal yang diperlukan untuk memulai eassyclass yaitu punya dulu koneksi iya.. koneksi yang bernama  internet (dipakai di hape atau di lappy) tergantung selera…
Yang kedua harus punya email, jangan tanya bagaimana cara buat email???
Yang ketiga silahkan registrasi

Setelah itu ikuti aturan main yang diberikan oleh dosen… dosen akan memberikan anda sebuah kunci, iya kunci… kunci akses… berupa kode tertentu yang anda bisa masuk, hehehe… anda seperti diberikan kesempatan untuk masuk ke kelas yang telah disediakan, disediakan dengan jadwal tugas. Pokoknya asik deh…..

Keunggulan aplikasi ini dapat membuat kita melakukan interaksi secara terbuka, dimana saja, kapan saja,
dosen memberikan waktu tugas, mahasiswa menjawab sesuai dengan waktu yang ditentukan
dosen dapat memberikan quiz juga, dan mahasiswa bisa menjawab.
Kelemahannya adalah kita sesama mahasiswa tidak bisa saling interaksi…. Hehehe

Karena banyak tugas saya, maaf yaa ... cukup sekian dulu, nantilah kalau  mau bertanya..

Saya jawab dulu eassyclass. Mau deadline jawab quis…


Makasih dosen PSMIK Unhas (Bu Dr. Elly, Bu. Rini K, Bu Aya) sukses untuk dosen semuanya..

Jumat, 25 Mei 2012

Zaman Elektrik

Comments

Judul diatas patut di apresiasi, di era abad ke-20 semua data diidentifikasi dengan pola elektrik. Awal Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 saya dan keluarga berkesempatan untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektrik dimana kami diperkenankan datang ke kantor Kecamatan dengan hanya membawa undangan dari RT setempat/tempat tinggal. Dengan Gratis undangan tersebut kami mendapatkan pelayanan maksimal. Begitu memasuki ruangan pembuatan KTP elektrik, anda dihadapkan dengan peralatan komputer, web cam, alat sidik jari, alat foto retina (alat foto untuk mata: red). Setelah foto, anda di persilahkan cap 3 jari (kiri dan kanan), setelah itu mata juga turut di elektrik-kan. tapi Alhamdulillah waktunya tidak lama dalam proses tersebut, sehingga hanya kira-kira 15 menit sudah selesai. Namun, setelah proses pembuatan KTP elektrik tersebut hasil KTP elektrik untuk kami belum dapat diambil pada saat itu juga atau dengan kata lain, KTP-nya masih diproses secara Nasional. Ma’lum proses pembuatan KTP ini masih dalam tahan awal percobaan di seluruh Negara Republik ini, sehingga verifikasi-nya bisa sampai bulan Mei (katanya). tujuan pembuatan KTP elektrik ini adalah setiap anggota masyarakat mempunyai hanya 1 nomor identifikasi secara nasional, sehingga dimanapun anda tinggal bisa dibawa dan digunakan KTP yang anda telah dapatkan, tidak perlu lagi membuat di Kecamatan setempat yang anda datangi. Namanya juga KTP Nasional
Setelah program pembuatan KTP eletrik untuk warga masyarakat. Pada pertengahan Mei 2012, di kantor saya juga di datangi Team dari Badan Kepegawaian Negara untuk melakukan proses foto Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG) Elektrik untuk seluruh pegawai yang ada. Proses-nya sama dengan pembuatan KTP elektrik, namun bedanya adalah proses foto yang untuk di mata tidak dilakukan, yang dilakukan dalam proses pembuatan adalah foto dan hanya sidik jari saja. waktu pembuatannya kira-kira 10 menit sudah selesai. Mantap yah..., namun sama dengan KTP elektrik, hasil KARPEG-nya juga belum ada, masih juga di proses pencetakannya seluruh Indonesia. pokoknya di tunggu saja.... nanti juga datang ....
Nah, melihat dari kejadian kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 pada Mei 2012, dimana korban-korban kecelakaan Pesawat yang membawa penumpang puluhan orang penumpang tersebut harus perlu diidentifikasi secara detail, hal tersebut dilakukan untuk bagaimana mencocokan data-data penumpang yang sebagian sudah tidak utuh lagi dengan data-data yang ada pada keluarga. data-data yang diidentifikasi diantaranya adalah DNA, Gigi dan Rambut, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Data-data yang dikumpulkan dari tim identifikasi POLRI (DVI-Inden) disebut Antemortem tersebut adalah data yang sangat vital oleh seorang individu, sehingga membantu dalam mencocokan bagian tubuh atau mengenali korban kecelakaan (Postmortem) tersebut.
Pelajaran yang kita harus petik dari semua kejadian (bukan hanya kecelakaan bisa juga proses identifikasi korban hilang dsb..) adalah bagaimana kita mempersiapkan seluruh data kita, tidak mendetail juga tapi hal-hal yang bersifat umum, misalnya pola gigi, sidik jari, golongan darah dan lain-lain yang dianggap perlu. Untuk itu pembuatan KTP maupun KARPEG secara elektrik mungkin bisa membantu kita ataupun pemerintah dalam mengidentifikasi warganya, sehingga ada hal-hal tertentu yang bersifat mendadak ataupun dalam mengatur administrasi kita untuk jangka panjang dapat terlaksana dengan baik. Asalkan data yang ada baik di KTP maupun KARPEG dapat dijaga baik kerahasiaan pada hal-hal tertentu maupun keterbukaan pada kepentingan-kepentingan insidentil.
Yah, walaupun banyak kelemahan dan kelebihannya hidup di zaman elektrik ini, namun perlu-lah kita bersyukur atas kemajuan yang ada, sepanjang kemajuan itu dapat memberikan kita kenyamanan dan kelangsungan hidup yang lebih baik, mari kita sukseskan secara bersama-sama.

Selasa, 20 Maret 2012

1 Paket

Comments
Alhamdulillah, perjalanan profesi S1 telah selesai dengan dilaksanakannya yudisium, penyumpahan, dan wisuda. perjalanan yang cukup panjang menghabiskan materi dan energi fisik. Pengorbanan yang tidak sia-sia. Semua dimulai dengan ikhlas dan perlahan-lahan namun pasti akhirnya selesai tepat pada waktunya. Amin ya Rabb

Kamis, 21 April 2011

awal profesi....

Comments

kesan pertama begitu indah...kesan kedua ... terserah anda

Menjelang 5 minggu menapaki perjalanan profesi untuk gerbong I (KMB), terasa kembali ke dunia keikhlasan dalam melayani pasien, disamping memantapkan ilmu dan keahlian yang telah didapat. Maklum setelah lama (7 tahun) meninggalkan jejak keilmuan dan praktikum, terasa kaku dan ragu-ragu dalam bertindak, berbeda dengan beberapa teman yang memang setelah D-III menapaki kehidupannya di rumah sakit/puskesmas, dengan beragam pengetahuan, skill dan keberanian diri yang telah tertanam sejak di tempat tugas. Tapi itu bukan merupakan hal surut, karena setiap orang berbeda cara pembawaannya dan keahliannya, dan semakin banyak sharing, semakin banyak kesempatan yang kita dapatkan.
trus gimana pengalamannya....
tidak menafikan teman-teman yang tidak lanjutkan profesi Ners, saya cukup percaya bahwa profesi membawa perubahan yang signifikan, terhadap teori dan praktikum dan lebih mempertajam sebuah keilmuan dengan kondisi riil pasien. sehingga kelanjutan seorang perawat untuk menapaki profesi sangatlah diharuskan, dimana ada beberapa landasan kritis yang memang harus menjadi bahan diskusi bersama dalam sebuah perawatan baik itu di ruangan rumah sakit/puskesmas maupun di masyarakat.
keberagaman pendapat teman2 akan kelangsungan sebuah profesi (keragu-raguan) memang menjadi suatu hal yang wajar, karena regulasi akan profesi belum sepenuhnya jelas, namun seyogyanya bahwa menapaki jenjang profesi akan membawa kita akan sebuah kebanggan akan realitas kehidupan kita sebagai pengemban amanah "profesi" khususnya perawat.
kabar angin sebelum memulai profesi menyatakan bahwa profesi itu berat dan banyak tantangannya, namun yang terjadi.... bahhh.. santainya, tapi... eitsss itu tergantung dari rumah sakitnya... hehehe... okelah walaupun santai apapun tetapi pemikiran kritis akan perkembangan penyakit pasien tetap harus terfokus, hal ini sejalan dengan amanat profesi yang harus dijalankan sesuai dengan kaidah keilmuan dan "critical thinking".
suka dukanya memang ada pada setiap tantangan, yah... namanya juga menuntut ilmu apalagi dalam kebersamaan kelompok... tidak terbayangkan kehebohannya...
semoga profesi membawa kesegaran dalam berfikir dan bertindak.. hidup profesi dan hidup perawat....
Prev Home