Sabtu, 24 April 2010

Kemana nasib bangsa ini??- seandainya Pancasila (ditegakan) !!!

Comments
Glitter Words

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai luas lautan dan luas kepulauan yang sangat menarik, dan merupakan potensi yang sangat melimpah untuk dimanfaatkan. selain itu Indonesia merupakan negara penghasil tambang mineral dan energi yang juga tak kalah di banding dengan negara-negara maju di Asia seperti cina dan jepang apalagi seperti negera maju lainya india dan singapura. Kultur budaya dan eksotik penduduk indonesia dengan keramahtamahan dan menjunjung norma-norma hidup yang religius, merupakan aset yang mendukung perkembangan dan kestabilan pembangunan bangsa ini dari segi ke-pariwisataan negara ini. dunia pariwisata dan rempah-rempah Indonesia juga sudah terkenal dari jaman penjajahan untuk dikuasai, namun bangsa ini tidak pantang menyerah untuk mempertahankannya.

Mempertahankan suatu asset memang rumit, atau setidaknya membangun bangsa untuk maju dan berkembang sesuai potensi-potensi kehidupan dan sumber daya-nya. sedih (tidak sampai nangis) melihat kestabilan negara kita yang tercinta ini beberapa tahun terakhir ini, masalah dalam negeri yang tidak pernah tuntas untuk diselesaikan sesuai dengan tuntutan reformasi yaitu Kolusi, Korupsi dan Nepotisme, disamping itu masalah yang tidak kalah ngerinya yaitu masalah keutuhan SARA, keutuhan wilayah NKRI, sampai ke masalah internasional yaitu TERORISME.

mau dibahas lagi tidak ya??? pelik soalnya ini masalah yang sungguh membosankan sekaligus membuat iri diri kita sendiri, di satu sisi membosankan, karena masalah ini tidak ada habis-habisnya, seakan-akan ada skenario di balik itu yang dimainkan segelintir elit-elit yang berkepentingan. sisi lain membuat iri adalah sesuatu yang sebenarnya bisa untuk dinegosiasi atau diajak kerjasama namun tidak ada jalan keluarnya, .......lah apa kata dunia?????

kasus-kasus korupsi, kolusi, nepotisme merupakan unsur yang seharusnya tidak menjadi kultur budaya negara ini, hal tersebut merugikan semua pihak sampai ke anak cucu kita ke depan. Maka dari sekarang ini Pemerintah mewajibkan semua perangkat pemerintahan mulai dari CPN (calon pegawai negeri) baik sipil maupun militer untuk memasukan kurikulum korupsi ke silabus pengajaran. namun apakah ini akan berhasil, saya harapkan sih iya... karena dari aparat penegak di masyarakat seharusnya semua orang (sipil/militer) harus tetap amanah, bersih, jujur, dan adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. contoh yang paling mengagetkan semua pihak adalah korupsi di tubuh Departemen Keuangan, yang semuanya berurusan dengan UANG RAKYAT!!!.... bayangkan seandainya uang itu dipakai untuk kemaslahatan umat, bangsa dan negara... mungkin Tim Nasional Sepakbola Indonesia dapat masuk kancah piala Dunia???? hehehe.... mustahil.... tapi walau begitu tetap semangat TIMNAS.

kita kembali ke topik korupsi lagi.... Uang memang dapat membuat semua orang lupa akan Tuhan (Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa).... uang dapat membuat semua perlakuan dan tingkah laku orang akan menjadi sombong, dapat menjadi orang akan saling mengejek, merampok, sampai kepada pembunuhan.. Hmmm apaboleh di kata Uang adalah Raja Dunia???.... ada uang abang sayang, tidak ada uang abang melayang..... cccchhhhhhh.... uang juga dapat merusak rumah tangga (selingkuh) dan itulah negara kita yang sangat miskin dengan Uang.... sampai-sampai hanya beberapa pejabat sampai konglomerat saja yang merasakan kelimpahan uang tersebut... dan hal tersebut dapat membuat Kolusi dan Nepotisme menjamur ke seluruh Instansi/Perusahaan di Indonesia. dimanakah keadilan uang ini di masyarakat??? Pemerintah hanya berkata satu kata SUBSIDI???? tapi hal tidak tersebut dapat dirasakan oleh semua elemen masyarakat. contoh lagi: kompor gas yang bersubsidi, sudah dibagikan kepada masyarakat, namun gasnya sebagai bahannya langka di masyarakat??? malahan ada lagi yang dioplosan.... kadang kompor gas juga meledakan semua isi rumah sampai masyarakat kembali menjadi miskin... kasihan sudah jatuh, tertimpa tangga pula... siasatnya pemerintah, media adalah raja untuk dapat mengatasi semua permasalahan tersebut. selain itu harga sembako yang tidak pernah turun sampai ke level yang dapat dijangkau masyarakat. sampai-sampai beras subsidi juga penuh dengan permainan oknum pemerintahan (koruspi lagi), kadang juga beras yang dibagikan sudah tak layak makan, tapi kasihan masyarakat, dari pada tidak makan? akhirnya makan saja.... kasihan memang, namun itulah nasib masyarakat kecil di Indonesia. kapan akan dirubah bangsa ini sesuai dengan jalan keadilan untuk rakyat kecil?? (Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)

untuk itu kreatifitas masyarakat sekarang diharapkan mampu mengubah nasib mereka, para enterpreunership sudah mulai memberikan ilmu dan pengetahuan mereka untuk membantu masyarakat kita di segi yang paling bawah. selain itu pemerintah juga menguatkan koperasi sebagai lini terdepan ekonomi mikro masyarakat, bank-bank juga sudah mulai menurunkan suku bunga peminjaman untuk dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan kreatifitas dan usaha mereka. hanya satu yang harus dicermati secara bersama-sama adalah efek global dunia. Jika bangsa ini masih terbelenggu dengan kemiskinan dan kebodohan maka tanpa disadari, mungkin 10 ato 20 tahun mendatang, masyarakat harus pasrah kepada dunia luar (bukan alien). mau dengan tidak mau harus tunduk di bawah penjajahan global dunia. JANGAN SAMPAI???

Beberapa tahun ini bangsa ini diributkan dengan berbagai Demonstrasi, baik dari dunia akademisi sampai masyarakat bawah... Demokrasi memang sekarang ini dicari masyarakat untuk menuntut hak-hak mereka, namun terkadang demonstrasi dalam demokrasi sekarang ini membuat resah apalagi sampai anarkis (merusak sampai kepada pembunuhan). Apa boleh dikata, siapa juga yang dapat menghentikan demonstrasi ini, polisi saja digebukin, dilempar bahkan dimaki-maki, kasihan moral bangsa ini sudah terkikis kemajuan jaman, tidak lagi memakai meja perundingan namum memakai cara-cara yang keji.

Keutuhan bangsa ini juga sementara di kontrol dengan kebijakan pemerintah. pada jaman orde baru, seluruh pembangunan di arahkan pada satu titik dan pada daerah-daerah tertentu, yang akhirnya kebijakan orde baru di hadang oleh reformasi yang mengarahkan kebijakan pemerintah untuk merubah seluruh tatanan penguasaan aset daerah kepada daerah masing-masing. dan pemerintah pun melakukan Otonomi besar-besaran untuk memberikan keleluasaan kepada seluruh daerah mengatur keuangan dan pembangunan daerahnya masing-masing. kalau diingat sepintas, bangsa ini pada tahun 1999 kembali di kacaukan dengan munculnya gerakan-gerakan separatis (GAM, RMS dan OPM) yang kemungkinan indikasinya adalah untuk melepaskan diri dari jajahan pemerintah pusat yang tidak memberikan perlakuan yang sama ke daerah-daerah perifer. untuk itu harus disadari secara bersama, pengalaman Timor Leste dan pulau-pulau terluar yang telah merdeka dan diambil bangsa lain, agar tidak lagi terjadi lagi, sesungguhnya Ideologi bangsa ini sudah mulai luntur (Pancasila). Pancasila dan UUD 1945-Amandemen, hanya bersifat formil reformistik, namun tidak diesensikan secara matang kepada seluruh kaum muda bangsa ini. Pancasila hanya dipandang sebagai pajangan pada ruang-ruang formil (Institusi pemerintah, militer, sekolahan) namun penghayatannya mulai pudar semenjak reformasi ini berjalan, bayangkan masih terngiang di kepala saya tempo dulu, setiap masuk SMP (sekarang SLTP) dan SMA (SLTA) harus lulus P4, tidak itu juga, setiap Upacara senin, tidak hadir maka tidak lulus mata pelajaran PMP (SMP) atau PPKn (SMA), sungguh ketatnya pengamalan dan pengalaman terhadap Ideologi Negara ini, namun sekarang ini hanya tinggal kenangan, reformasi yang diinginkan untuk merubah total bangsa ini, akhirnya juga merubah sikap manusia yang ada didalamnya, sikap yang egois, sombong, tidak saling menghargai antar sesama, sampai kepada penghinaan terhadap kepala negara kita sendiri, yang awal-awalnya dipilih oleh kita sendiri. Tragis, seharusnya kita di jalan reformasi ini kembali membangun demokrasi dengan Ideologi kebangsaan yang menghargai harkat dan martabat manusia dan bangsa kita sendiri (Pancasila: Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam permusyawaratan/Perwakilan)

mari kita melihat dan membantu negara ini agar lebih mapan dan meninggalkan keangkuhan elit-elit yang berkepentingan

Indonesia-ku, sangat kucintai dan kusayangi, dilahirkan dari Ibu yang tidak bersalah dan suci untuk dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan kelebihannya, seharusnya tidak sombong dan saling berbagi untuk semua (Pancasila: Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia)

Prev Prev Home